Makhluk Penunggu Rumah Tua dan Villa Yang Angker
KCM - Berikut adalah cerita mistis pertama yang akan saya posting di blog ini. Cerita mistis ini adalah kiriman seseorang dari facebook yang bernama Shevti Naya Ryvera. Daripada banyak omong mending langsung saja kita baca
selengkapnya bagaimana kejadian itu terjadi.
Ini adalah kisah tentang pengalaman kami sewaktu menginap di
daerah Curug dekat Curug nangka di villanya teman saya kira-kira tahun lalu.
Singkat cerita.. Kami semua anak-anak kompleks saya yang berjumlah 12 orang
sedang berlibur iseng ke Villanya teman saya yang bernama Angga. Villanya Angga
lumayan besar dan enak dengan tersedianya bilyard, karaoke, kolam renang, dll,
pokoknya kami sampai dan bersenang-senang.
Ketika hari sudah mulai malam kami memang sedang santai berkopi ria sambil
bercerita-cerita seram wihhh… Disaat sedang bercerita-cerita temen saya yang
bernama Adi mendengar suara wanita, tapi suaranya haluss sekali, nyaris tidak
terdengar. Tapi dia berfikiran mungkin salah dengar.
Malamnya kira-kira pukul 21.00 kami semua sedang pengen jalan cari minuman dan
makanan ke kota Bogor. Adi pun ketika melewati kebon-kebon di sekitar jalanan
turun, seperti melihat bayangan dan suara-suara halus tersebut, tapi karena dia
cuek dia tetap saja santai. Sampai di Bogor tidaklah terjadi apa-apa malahan
kami sempat-sempatnya ke sebuah rumah tua di Bogor untuk sekedar test nyali
walaupun yang masuk ke dalam rumah tersebut hanya 3 orang: saya, Adi dan teman
saya bernama Dimas.
Ketika masuk di rumah tersebut, saya merasakan hawa yang luar biasa tidak
enaknya sampai-sampai badan pun terasa keringat dingin. Terus saya mengajak
mereka untuk keluar saja dari tempat tersebut. Karena rumah tersebut sangat tua
sampai-sampai di dalam rumah tersebut tumbuh sebuah pohon yang sudah lumayan
besar dan tanpa penerangan sama sekali selain lampu dari handycam. Adi pun
merasa badannya sudah mulai tidak enak.. kami pun memutuskan keluar dan kembali
ke Villa kami di Curug. Ketika kami kembali sampai di Villa kami, semua hendak
tidur di lantai atas yang memang cukup besar, semua bisa kumpul disana..
Malam pun mulai larut, yang bangun tinggal saya, Adi dan 2 orang kawan saya,
kami masih bercerita-cerita ketika terdengar suara lemari di bawah terbuka
pelann sampai berderit NGIKKKK… terus saya bertanya kepada Adi “siapa Di
dibawah?”, karena takut ada rampok atau apa saya liat ke bawah tapi ternyata
tak ada apa-apa hanya memang lemari dapur yang seharusnya tertutup rapat terbuka.
Ketika saya hendak menaiki tangga terdengar suara perempuan sekilas, mendadak
saya merasa bahwa disini ada penunggunya. Saya pun sampai di atas
menceritakannya ke Adi. “Untung saya gak pernah liat yang gitu-gitu” kata
dia..kami pun tidur.
Baru jalan beberapa langkah, dari arah rerumputan semak-semak muncul perempuan
dengan pakaian putih kotor bertanah-tanah sambil (ngesot) mendekati dengan muka
menyeringai, matanya yang tanpa kelopak mata, mendekati sambil mengikik pelan.
Tangan nya seperti kulit dengan tulang saja terjulur ke arah Adi.. Adi pun lari
tunggang langgang sambil berteriak yang suaranya tidaklah keluar..
Tiba-tiba ternyata dia terbangun mendapati dirinya masih dilantai 2 atas dan
memperhatikan sekeliling semua, anak-anak masih ada sedang tidur fiuhh.. “Aku
bermimpi pikirnya”. Belum ada berapa detik dia berfikir seperti itu, tiba-tiba
entah mengapa dia melirik ke arah tangga yang ternyata ada sesosok wanita
mengambang yang ada dihadapannya sedang memunggunginya. Tak bisa berkata-kata
Adi ingin rasanya berteriak tapi suaranya tak keluar dan kami pun semua sudah
pulas. Sambil bergoyang seperti tertiup angin wanita tersebut seperti hendak
berbalik arah menatap Adi. Adi yang sudah terpaku hanya bisa diam sambil
menahan rasa takutnya yang sudah amat sangat. Tiba-tiba disaat seperti itu
karena tidur diposisi yang agak pojok sebelahnya adalah dinding, persis ketika
dia menatap ke wanita tersebut muncul lah 1 sosok lagi yang sepertinya tinggi
kurus dengan tak ada wajahnya persis di sampingnya.. Menembus dinding dengan
pelan seperti tertiup angin dia langsung mendekat, terus mendekat sampai dengan
jarak 15 Centimeter ke wajah Adi, dan memegang tangan Adi dengan tangannya yang
kata Adi dinginn sekali rada kasar seperti sisik sambil bersuara shhhhhh…Adi
pun tak kuasa lagi langsung mendadak gelap (pingsan mungkin).
Esoknya kami semua terbangun dan Adi masih saja (kami pikir) tertidur dan baru
bangun jam 2 siang, langsung berteriak dan minta tolong. Diceritakannya kepada
kami tentang yang dia alami semalam. Awalnya kami sempat tertawa-tawa, menurut
kami karena dia agak takabur bilang tidak pernah lihat yang gitu-gituan jadi
dia yang dikasih liat..dan ternyata bekas tangan yang dipegangnya pun agak ke
ungu-unguan bengkak. Kebetulan saya foto di handphone saya yang bisa
diperlihatkan suatu saat nanti berbentuk telapak tangan. Sekarang sih bekasnya
sudah hilang setelah beberapa hari berlalu. Itulah pengalaman teman saya Adi.
Jika
cerita di atas tidak seram mohon maaf saja, tetapi jika menurut anda
seram ya saya sangat berterima kasih. Tertanda :Ki Mukti
1 Comments